Selasa, 27 Agustus 2013

PENGENDALIAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI ( HDB )

Penyakit hawar daun bakteri ( HDB ) merupakan salah satu penyakit padi tersebar di berbagai ekosistem padi, termasuk di Indramayu. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas
oryzae pv.oryzae ( Xoo ). Pathogen ini dapat menginfeksi tanaman padi pada semua fase pertumbuhan tanaman mulai dari persemaian sampai menjelang panen. Penyebab penyakit menginfeksi tanaman padi pada bagian daun melalui luka daun
atau lubang alami berupa stomata dan merusak klorofil daun. Hal tersebut menyebabkan menurunnya kemampuan tanaman untuk melakukan fotosintesis.

Gejala Penyakit
1. Bila serangan terjadi awal pertumbuhan, tanaman menjadi layu dan mati, gejala ini disebut kresek, pada tanaman dewasa
menimbulkan gejala hawar. Gejala dimulai dari tepi daun, berwarna keabu-abuan dan lama-lama daun menjadi kering.

2. Bila serangan terjadi saat berbunga, proses pengisian gabah menjadi tidak sempurna, menyebabkan gabah tidak terisi penuh atau bahkan hampa. Pada kondisi seperti ini kehilangan hasil mencapai 50 – 70 %. Penyakit HDB biasa timbul terutama musim Hujan.

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit
Pertanaman yang dipupuk Nitrogen dengan dosis tingi tanpa diimbangi dengan pupuk kalium menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan terhadap HDB. Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terutama adalah kelembaban yang tinggi
sangat memacu perkembangan ini. Olh karena itu utk menekan perkembangan penyakit hawar daun bakteri disarankan tidak memupuk tanaman dengan Nitrogen secara berlebihan,gunakan pupuk Kalium dan tidak menggenangi pertanaman secara terus menerus, sebaiknya dilakukan secara berselang.

Pengendalian Penyakit
1. Teknik Budidaya
Untuk menekan perkembangan penyakit HDB disarankan dengan pengendalian secara terpadu yang mencakup cara
budidaya dengan perlakuan bibit secara baik, jarak tanam tidak terlalu rapat, pengairan berselang, pemupukan sesuai
kebutuhan tanaman dan varietas tahan. Bakteri penyebab penyakit HDB menginfeksi tanaman melalui luka dan lubang alami, oleh karena itu memotong bibit sebelum ditanam sangat tidak dianjurkan karena kan mempermudah terjadinya infeksi oleh bakteri patogen.

2. Varietas Tanam
Pengendalian penyakit HDB yang selama ini paling efektif adalah dengan menggunakan varietas yang tahan, namun teknologi ini dihambat oleh adanya kemampuan bakteri patogen membentuk strain baru yang lebih virulen yang menyebabkan ketahanan varietas tidak mampu bertahan lama.
Adanya kemampuan patogen bakteri Xoo membentuk pototipe baru yang lebih virulen jg menyebabkan pergeseran dominasi patotipe pathogen ini terjadi dari waktu ke waktu. Hal ini menyebabkan varietas tahan disuatu saat tetapi rentan disaat yang lain dan tahan disuatu wilayah tetapi tidak tahan di wilayah lain. ( dari berbagai sumber ).

Salam Pertanian... !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar